Penggunaan Limbah Ikan Leubiem (Chanthidermis Maculatus) dan Probiotik dalam Ransum Terhadap Produksi dan Persentase Karkas Itik Peking
DOI:
https://doi.org/10.32503/senacenter.v1i1.15Abstract
Itik Peking memiliki karakteristik pertumbuhan cepat sehingga memiliki produksi daging yang baik dibandingkan dengan jenis itik lainnya seperti indian runner, muscovy, dan java duck. Itik Peking sering disebut sebagai sebagai komoditas unggas penghasil daging setelah ayam pedaging. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah ikan leubiem dan suplementasi probiotik dalam ransum terhadap produksi dan persentase karkas itik Peking. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas: R0 (ransum kontrol / 0% limbah ikan leubiem), R1 (ransum basal mengandung tepung kulit ikan leubiem 10% + probiotik 1 ml), R2 (ransum basal mengandung tepung kepala ikan leubiem 10% + probiotik 1 ml), dan R3 (ransum basal mengandung tepung tulang ikan leubiem 10% + probiotik 1 ml). Variabel yang diamati meliputi: berat hidup, berat karkas, potongan karkas, dan persentase karkas itik Peking. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah ikan leubiem dan probiotik dalam formulasi ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat hidup, berat karkas, dan potongan potongan karkas itik peking umur 8 minggu, namun tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas. Disimpulkan bahwa penggunaan limbah ikan leubiem (kepala, kulit, dan tulang) masing-masing sebanyak 10% dan suplementasi probiotik dalam formulasi ransum dapat meningkatkan produksi karkas itik Peking umur 8 minggu, tanpa memengaruhi persentase karkas.