Pengaruh Perbedaan Kultur di Tiga Sekolah Peternakan Rakyat Kabupaten Kediri terhadap Sistem Pemeliharaan Sapi Potong
DOI:
https://doi.org/10.32503/senacenter.v1i1.22Abstract
Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) merupakan sistem pemberdayaan peternak yang dibina oleh perguruan tinggi dengan tujuan untuk mewujudkan peternak berjamaah, mandiri, dan berdaulat. SPR diinisiasi oleh IPB dan dimana UNISKA bekerjasama dan memiliki 3 SPR bimbingan yang baru. Penelitian bertujuan mengkaji perbedaan kultur dari masing-masing kelompok terhadap sistem pemeliharaan sapi potong.Penelitian merupakan quasi eksperimen menggunakan 3 (tiga) SPR sebagai perlakuan; yaitu: P1: SPR Mojo; P2: SPR Kandat; dan P3: SPR Plosoklaten. Analisis menggunakan RAL dengan ulangan tidak sama. Bila uji F nyata maka dilakukan uji lanjut dengan LSD. Data berupa data kualitatif dan diperoleh melalui survey dengan kuesioner tertutup. Parameter sistem pemeliharaan sapi potong tujuan pemeliharaan, lama penggemukan, target anak yang dilahirkan, penggembalaan di luar kandang, lama mengarit, ketersediaan rekording reproduksi, pengisian buku rekording. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan sistem pemeliharaan antar SPR dengan latar belakang kultur berbeda sehingga sehingga penerapannya dan kinerjanya akan berbeda. disarankan untuk: melakukan adopsi dan adaptasi dan penyelarasan dalam hal pemeliharaan, sehingga didapatkan SPR satu tujuan dan kinerja yang tidak jauh berbeda, tentunya juga akan menyebabkan antar ke 3 SPR mampu untuk saling bertukar pendapat, dan mengevaluasi dalam pemeliharaan yang baik.