Penggunaan Kotoran Ayam Sebagai Pupuk Pertanian Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.32503/senacenter.v1i1.32Abstract
Keberadaan populasi ayam sudah masuk di dalam segala tingkat masyarakat, baik dari peternakan skala rumahan sampai perusahaan. Peternakan ayam pun tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kebutuhan gizi daging dari ayam terus meningkat dari tahun ke tahun. Permasalahan utama nya adalah limbah dari kotoran ayam. Banyaknya kotoran ayam yang tidak dimanfaatkan membuat inovasi dalam pemilahannya, pemilihan kotoran ayam berlandaskan pada kotoran ayam yang mengandung kandungan Nitrogen yang tinggi mengandung jumlah Kalium dan Fosfor yang baik. Nitrogen yang tinggi dan unsur hara yang seimbang menjadikan kompos kotoran ayam merupakan jenis pupuk kandang yang digunakan. Namun nilai kandungan Nitrogen yang tinggi dalam kotoran ayam berbahaya bagi tanaman jika tidak diolah atau dikomposkan dengan benar, kotoran ayam bisa membakar, bahkan membunuh tanaman. Pengomposan kotoran ayam adalah salah satu metode untuk melunakkan senyawa senyawa pada kotoran ayam agar kotoran cocok untuk di aplikasikan. Pemberian pupuk dilakukan dengan beberapa cara , yaitu sebar, pop up, dan fertigasi. Pelaksanaan dilakukan pada tumbuhan tomat (Lycopersicum esculentum). Dari analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, interaksi antara jenis dan pengaplikasian pupuk kandang terdapat pada diameter,pupuk kandang hanya berpengaruh nyata terhadap diameter batang 14 HST.Jenis pupuk kandang nyata mempengaruhi suhu tanah setiap waktu pengamatan, berat volume tanah 14 HST.Cara aplikasi berpengaruh nyata terhadap kadar lengas tanah 28 HST, diameter batang 14 HST dan 28 HST. Cara pengaplikasian pada pupuk kotoran ayam juga memungkinkan untuk digunakan dalam pupuk kotoran hewan lain. Berdasarkan literatur dan percobaan yang telah dilakukan, teknik pop up adalah teknik paling maksimal dalam pengaplikasian pupuk kotoran ayam.