Pemanfaatan Bungkil Inti Sawit (BIS) terhadap Performa Ayam Petelur Umur 40 - 50 minggu
DOI:
https://doi.org/10.32503/senacenter.v1i1.9Abstract
BIS merupakan hasil ikutan pengolahan minyak sawit yang berpotensi dijadikan sebagai bahan pakan karena kandungan protein dan energi yang bersaing. Pemanfaatan BIS sebagai pakan telah dilakukan pada ayam pedaging, ayam petelur, dan babi. Pemanfaatan tunggal BIS maupun dengan dikombinasikan bersama enzim telah banyak dilakukan. Salah satu multi enzim yang dihasilkan dari aktivitas Eupennicillium javanicum adalah BS4. Pemanfaatan enzim pada pakan mengandung BIS diharapkan mampu meningkatkan kecernaan pakan bagi ternak. Namun, beberapa penelitian terdahulu belum memberikan pola pemberian BIS dan pengaruhnya secara pasti. Hal ini disebabkan pengaruh penambahan BIS tersebut spesifik terhadap jenis dan kondisi fisologis ternak tertentu. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan 10%BIS ke dalam pakan ayam layer pada umur 40-50minggu. Rancangan acak lengkap (RAL) akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan 24 ekor layer yang dibagi ke dalam 2 perlakuan. Ternak tersebut ditempatkan dalam kandang indevidu dan diberi minum secara ad libitum. Data yang diperoleh akan diuji menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan 10% BIS yang diberi BS4 pada pakan ayam layer berumur 40-50 minggu dapat dilakukan tanpa mempengaruhi performa ternak, HU, dan skor kuning telur. Namun, penurunan ketebalan kerabang sebesar 8,33% dapat terjadi dengan penambahan 10%BIS dalam pakan. Pemanfaatan BS4 pada pakan dengan dan tanpa penambahan 10%BIS dapat membantu menjaga stabilitas henday dan produksi telur selama 10 minggu pengamatan. Nilai henday ayam layer pada umur 40-50 minggu dapat mencapai >90%.